Kilasan hitam-putih dalam kepalaku
68 tahun lalu tidak seperti ini
Jalan masih sepi, hanya lalu lalang kendaraan pengangkut barang yang kulihat
Atau segelintir kendaraan pejabat dan penjajah
Sebentar kudengar suara tembakan dan teriakan-teriakan
Atau tanah bergetar terguncang bom yang meledak
Api melahap apa yang bisa dilahapnya, apapun yang bisa dijangkaunya
Teriakan anak kecil dan ibunya yang berlindung pasrah
Teriakan para lelaki yang berjuang melindungi keluarga dan negaranya
Ahh, dunia sudah jauh lebih baik
Tidak ada lagi tangis kesakitan, terluka, terkena tembakan
Tidak ada lagi penjajah berkeliaran
Kini anak-anak bermain dengan gembira, tidak peduli dengan apapun di sekitarnya
Tidak seperti dulu, ketakutan, atau bermain bersama temannya dengan alat seadanya
Para pemuda tidak lagi khawatir tentang adanya penjajah, tidak perlu lagi mengangkat senjata dan maju ke medan perang
Mereka hanya khawatir tentang.. ah, entahlah, mungkin tidak ada yang mereka khawatirkan
Hidup adalah milik mereka, terlena menikmati segalanya
Masa bodoh tentang kesusahan di luar sana
Sementara tanah ini terus menerus memanjakan mereka
Dengan segala kekayaan dan keindahan yang dihasilkannya
Ahh, dunia sudah jauh lebih baik
Kulihat gedung-gedung dibangun tinggi
Cahaya menyilaukan memecah gelapnya malam
Tidak lagi bisa kulihat beda siang dan malam
Malam tak lagi gelap, keramaian tak pula surut
Tidak seperti dulu, ketika hanya bulan dan lampu minyak yang memberi penerangan
Saat anak-anak harus buru-buru belajar sebelum minyak habis dan cahaya menghilang
Aku tengok langit malam, bintang pun kalah dengan semua cahaya ini
Aku tengok sekitar, pohon-pohon jauh berkurang, mengapa?
Ohh, aku ingat sekarang
Pohon-pohon telah ditebang untuk semua gedung ini
Ya, manusia tidak perlu lagi berteduh di bawah pohon untuk mencari sedikit kesejukan
Benar-benar hebat, bukan?
Ahh, dunia sudah jauh lebih baik..
Atau lebih buruk?
16 Agustus 2013
Mantap puisinyaaaa.lima jempol dah
ReplyDelete