Menjadi seorang ibu itu ternyata nggak gampang, ya? Bangun paling pagi, tidur paling malam, berkutat dengan segala pekerjaan rumah, nggak pernah tidur nyenyak karena bayi rutin minta susu tengah malam sekalipun, dan banyaaak lagi. Tapi, kayaknya itu semua sudah 'terduga' ya oleh semua calon ibu? Jadi, sejak sebelum melahirkan umumnya para ibu sudah menyiapkan mental untuk menghadapi itu semua pasca persalinan. Demikian pula dengan saya. Saya sudah expect bahwa semua printilan di atas akan saya hadapi setelah bayi lahir, terlebih saya ibu rumah tangga dan nggak punya asisten untuk membantu pekerjaan rumah tangga.
Tapi, ternyata di luar expected challenges di atas, ada banyaaak hal lain yang bikin saya terkaget-kaget sebagai ibu baru. Bahkan, sempat terlintas di pikiran saya, "emang segininya, ya, jadi ibu? Ataukah cuma aku?" (Mulai deh drama :D). Jadi, di post kali ini saya kepengen sharing tentang hal-hal yang nggak saya sangka bakal dihadapi ibu baru. Apa saja, ya?
1. Menyusui itu nggak mudah
Inverted nipple yang berujung ke PD bengkak, bayi rewel karena lapar tapi susah melakukan pelekatan, sampai bayi yang menolak menyusu dengan posisi tertentu menjadi sederet tantangan yang bikin saya kaget di awal masa menyusui. Sebelumnya saya mengira bahwa menyusui itu as simple as menawarkan payudara pada bayi, lalu bayi tinggal menghisapnya. Ternyata tidak semudah itu sodara-sodaraa..
Tidak berhenti di situ, ketika bayi sudah mulai pinter melakukan pelekatan dan ibu sudah tahu posisi mana yang pewe untuk dia dan si bayi, mulailah keisengan bayi untuk gigit atau tarik-tarik puting. Di saya hal ini berujung milk blister dan lecet, yang bikin menyusui makin 'nikmat' cenut-cenut sampai ke kepala 😵
2. Hasil pumping nggak seindah yang dilihat di Instagram
Saya mengira semua wanita akan sangat mudah saat pumping. Maksudnya, begitu dipompa akan keluar ASI mengucur deras gitu lohh.. Yaa gimana yang pernah saya lihat itu video pumping yang hasilnya bisa ratusan mililiter untuk sekali pumping. Kenyataannya?
Saat awal pumping saat PD bengkak dan saya tahu ASI di dalam berlimpah banget, pumping dapat 10ml aja bersyukur bangeeet. Padahal prosesnya diiringi dengan kernyitan sakit karena PD udah benjol-benjol saking bengkaknya. Sempat nabung ASIP dikit-dikiiit karena sekali pumping normalnya cuma dpt 30ml. Sehari bisa terkumpul 100 ml itu alhamdulillah banget. Langsung habis buat diminum tengah malam saat saya teler dan orang rumah lain yang gantiin nidurkan bayi. Sampai akhirnya bayi mogok minum ASIP dan stok ASIP yang sudah lama dipakai untuk menyiram tanaman *nangis dipojokan* Dan berakhirlah sudah drama pumpingnya 🙂
3. Anak makan nggak selahap bayi di Youtube
Saat cari-cari info tentang MPASI, saya googling di banyak website, termasuk di Youtube. Saat itu saya lihat bayi-bayi yang sudah mulai mupeng kepengen makan, langsung makan dengan lahap begitu disodori sendok berisi bubur. Tapi waktu saya coba sendiri... Yahh segala konser dan drama saya mainkan. Syukur banget kalau berhasil masuk satu sendok tanpa dilepeh. Nggak kayak bayi-bayi di Youtube atau bayi tetangga yang makan lep-lep tanpa drama dan paduan suara.
Ini masih misteri sih penyebabnya. Entah masakan saya yang nggak enak atau memang belum ketemu selera dia atau teksturnya yang masih aneh baginya atau as simple as pengen minum ASI aja. Padahal udah coba berbagai menu mulai dari yang homemade, instan fortifikasi, semi-instan, beli jadi. Semua hasilnya masih sama saja.
4. Praktik 'Waktu istirahat ibu' nggak semulus teorinya
Teorinya sih, ibu tidur saat bayi tidur. Tapi, apa kabar cucian? Apa kabar jemuran? Belum masak juga buat makan sendiri. Lalu, mandi? Apakah harus di-skip lagi?
Teorinya sih, suami atau keluarga di rumah bisa gantiin kasih ASIP saat ibu terlalu lelah untuk DBF. Tapi oh tapii bayi tiba-tiba menolak ASIP sama sekali. Yah sudahlah, ibuk bahagia kamu pilih ibu daripada botol, Nak :')
Dan sepertinya Ayesha sedang memasuki masa separation anxiety, nggak mau ditinggal sama sekali. Yaudah deh nempel ibu terus kayak perangko. Sambil perut kriuk-kriuk laper dan badan gerah belom mandi. X-)
5. Naikin berat bayi itu susyeeeh
Lucu ya liat bayi gembul, berlipat-lipat kaya roti sobek? Dulu saya pikir bayi yaa emang dasarnya gampang gemuk. Tapi, ternyata pikiran saya salah. Sejak dalam kandungan nih bayi Ayesha memang susaaah naik beratnya. Tapi alhamdulillah masih selalu dalam batas normal, cuman yaa tiap waktunya nimbang ibunya deg-degan karena dari yang sudah-sudah berat badan dia di batas bawah mulu. Tapi alhamdulillah yang penting bayi sehat dan aktif, perkembangannya pun sesuai waktunya.
6. Bayi kerjaannya menyusu, tidur, buang air, mandi, repeat?
Oh, tentu tydaaak. Ada kalanya juga dia rewel. Udah enak tidur aja bisa tiba-tiba nangis kejer kayak kesakitan atau apa gitu. Sampe pernah saya bawa ke DSA dan menurut beliau nggak ada apa-apa, hanya dicurigai kolik dan dikasih probiotik tetes. Tapi makin ke sini kayanya belum tentu karena kolik. Yaa mungkin dia mimpi serem atau kaget atau apa deh nggak tau. Jadi ya betah-betahin aja gendong sambil tenangin si bayi.
Makin besar dia juga mulai punya keinginan sendiri. Dan setiap keinginan dia selalu melibatkan keberadaan ibunya. Jadi yaa siap-siap nggak bisa beranjak dari sisi si bayi. Kalau mau ninggal cuci piring aja, atau pipis atau apapun, siap-siap kayak mau ninggal pergi haji, ditangisi! Kalau poin yang ini sih saya setengah terharu ya. Belum pernah sebelumnya ada yang segitu ngebetnya ingin selalu sama saya #blush
Hmmm apa lagi yahh.. Kayanya masih enam poin itu aja yang kepikiran. Ada lagi, sih, yang unexpected, tapi lebih ke emosi dan mood yang begitu fluktuatif sejak jadi ibu. Subhanallah rasanya tiba-tiba bisa baper sendiri ngga jelas, sedih, pengen nangis, sebel, macem-macem lah pokoknya. Padahal kalau dipikir-pikir lagi yaa nggak ada apa-apa juga. Nggak nyangka kalau sudah jadi ibu bisa segini emosionalnya.
Nah, jadi para ibu baru, apa kabar? Sudahkah mengalami hal-hal yang unexpected? Tetep sabar dan semangat yahhh, surga menantimu insyaaAllah..
Comments
Post a Comment