[PROLOG]
Hari itu saya memang berencana pergi ke mall untuk mencari sepatu baru. Kenapa saya memilih mall? Karena di sana banyak toko dan banyak pilihan sehingga saya bebas memilih mana sepatu yang cocok di mata,cocok di kaki dan cocok di kantong. Pada intinya, ya karena di mall banyak pilihan baik dari sisi model, brand, hingga harga.[Perlu diketahui, saya bukan tipe customer yang brand-minded. Saya selalu beli barang karena saya suka dan harganya cocok di kantong dan cocok dengan kualitasnya.]
Berhubung kebetulan saat itu tidak ada sepatu di department store,
tempat biasanya saya belanja, yang cocok di hati akhirnya saya
memutuskan untuk mencari di gerai sepatu 'luar', yang biasanya harganya
lumayan 'menohok'. Tapi tak apalah, membeli sepatu bukan hal yang saya
lakukan sebulan atau dua bulan sekali jadi anggap saja beli sepatu hari
ini yang agak 'di luar kebiasaan' sebagai investasi beberapa bulan ke
depan. Lagipula sepatu saya yang lama memang sudah sangat memprihatinkan
untuk dipakai kuliah.
Nah, setelah 'olahraga' berkeliling mall,
keluar-masuk toko satu ke toko yang lain, akhirnya saya melihat beberapa
sepatu yang lumayan cocok [dilihat dari jauh]. Saya pun masuk ke toko
itu dan mencoba satu per satu sepatu yang harganya pun lumayan bisa
ditolerir. Di sinilah inti prolog dari postingan saya kali ini.
Seperti
biasa, setelah saya menemukan sepatu yang lumayan saya suka, saya minta
ke mbak penjaga toko ukuran yang pas dan baru [bukan yang dipajang gitu
lho, maksud saya]. Selama saya menunggu si mbak penjaga mengambilkan sepatu yang saya mau, saya melihat
berkeliling dan mendapati seorang penjaga toko sedang jongkok di
depan seorang customer. Penjaga toko tersebut sedang membantu memakaikan sepatu ke kaki customer tersebut. Customer ini, seorang perempuan yang memakai dress hitam ketat
banget plus mini banget. Bisa dibayangkan, sebagian besar kakinya
terlihat dan di sanalah saya melotot.
Iya sih, memang bukan tempat saya untuk judging cara berpakaian atau bentuk tubuh seseorang. Tapi yang membuat saya sedih dan kurang nyaman adalah pakaian tersebut justru menonjolkan 'kekurangan' pada tubuhnya sehingga membuat orang lain mau tidak mau judging dia. Ya, I do agree that we should be proud with our own body, not to compare ours to another girls. Tapi yaaa... Oke, stop di sini supaya ga nambah dosa.
Iya sih, memang bukan tempat saya untuk judging cara berpakaian atau bentuk tubuh seseorang. Tapi yang membuat saya sedih dan kurang nyaman adalah pakaian tersebut justru menonjolkan 'kekurangan' pada tubuhnya sehingga membuat orang lain mau tidak mau judging dia. Ya, I do agree that we should be proud with our own body, not to compare ours to another girls. Tapi yaaa... Oke, stop di sini supaya ga nambah dosa.
Cara agar Tidak Menjadi Korban Mode
Nah, dari pengalaman saya di atas, saya benar-benar dihadapkan pada salah satu contoh orang yang menjadi korban mode. Some says that your confidence is your best outfit, tapi menurut saya pribadi ya, kita harus tahu diri lah.. Posisikan juga diri kita ke posisi orang lain yang jadi 'korban' penonton penampilan kita.
Mungkin kita harus kenali dulu ya beberapa ciri-ciri korban mode yang harus kita ketahui:
- Selalu pakai baju gaya terkini, ga peduli deh baju itu cocok apa nggak sama dirinya. Satu hal yang wajib adalah punya dan pake baju kekinian itu!
- Brand minded, meski model nggak banget dan harga selangit, dia rela gesek kartu kredit untuk itu.
- Nggak lihat tempat dan suasana, yang penting baju itu keren dan gaul, dia bakal pakai.
- Kadang terlihat 'ganggu' banget penampilannya. Meski ini pendapat pribadi, sih. Hehehe..
Nah, apakah kamu pernah lihat ciri-ciri orang seperti di atas? Kalau ya, mungkin kamu bisa bantu untuk mengajaknya ke jalan yang benar ya.. Tentu saja kalau orang tersebut kamu kenal dekat :)
Cara simple supaya kamu tidak menjadi korban mode tentu saja dengan menghindari melakukan hal-hal di atas. Tapi kamu mau tahu cara yang nggak simple-nya?
- Kenali tubuhmu - kamu harus tahu bahwa ga semua baju yang sedang ngetren itu cocok untuk kamu pakai. Ada banyak sekali di luar sana model baju yang lebih cocok dan bagus dengan bentuk tubuhmu. Bukan berarti kamu tidak percaya diri dengan tubuhmu, namun dengan mengenali tubuhmu dan mensyukurinya, kamu akan bisa lebih sadar bahwa untuk tampil cantik itu ga cuma dengan mengikuti tren pakaian yang ada.
- Sesuaikan dengan acara - kan ga mungkin kamu kuliah pakai celana pendek, atau ke mall pakai baju pesta?
- Baju yang sopan lebih cantik - ga selamanya lho baju mini dan seksi itu cantik. Akan lebih baik kalau kamu mulai memakai baju yang sopan dan rapi. Selain lebih nyaman, baju yang sopan akan membuatmu terlihat lebih anggun. Pada akhirnya orang-orang akan lebih menghormatimu karena kepribadianmu, bukan karena pakaianmu yang terkini.
- Sesuaikan dengan kepribadianmu - selain akan membuatmu merasa lebih percaya diri, memilih pakaian yang sesuai dengan kepribadianmu akan membuatmu terlihat lebih keren dan ga neko-neko. Kamu harus tahu bahwa tren pakaian yang ada itu bukannya ga boleh diikuti, tapi harus bisa memilih mana yang baik dan mana yang buruk.
Nah, semoga nggak ada lagi, ya, korban mode di luar sana. See you!
Comments
Post a Comment