Akhir-akhir ini sering sekali saya mendengar rencana teman-teman untuk berlibur di sana-sini, bahkan cukup sering mendengar Kota Jember, khususnya Pantai Papuma, menjadi tujuan wisata. Wah, ternyata Pantai Papuma sudah mulai terkenal, nih. Dari pendapat beberapa teman dari luar kota yang sudah ke sana, sih, Papuma memberi kesan positif. Ada yang bilang bagus, bagus banget, hingga ada yang merekomendasikan lawan bicara untuk ke sana.
Begitu juga dengan teman saya yang ingin berlibur dan sedang survey tempat, sering menanyakan pendapat saya tentang Papuma, dengan asumsi saya kan orang Jember, jadi dianggap bisa memberi info yang akurat tajam terpercaya. Padahal saya sendiri jarang sekali ke sana. Pertama kali saya ke sana [yang saya sadar] hampir sekitar 3 tahun yang lalu. Dulunya sih [katanya] saya pernah ke sana, tapi waktu masih kecil, jadi saya lupa. hehe..
Menurut saya, sih, dari kunjungan terakhir saya ke Papuma [3 tahun lalu], Papuma cukup bagus dan indah. Pantainya cukup bersih, walaupun tidak bersih-bersih amat. Memang, saya jarang rekreasi ke pantai, tapi saya masih bisa kok memberi pendapat tentang bagus-tidaknya sebuah pantai. Jadi, intinya, Papuma adalah pantai yang cukup bagus untuk dikunjungi, asal tidak sedang waktu-waktu ramai. Bisa saya bayangkan, saat ramai Papuma akan seperti dawet, karena pantainya tidak terlalu luas. Plus, Papuma sudah menjadi tujuan 'kencan' pasangan-pasangan muda yang terkadang tidak enak 'dilihat'. Hehe..
penampakan dari atas. sepertinya sedikit ada editan tuh :p |
Pas sepi |
Konon katanya, nama Watu Ulo yang dalam Bahasa Indonesia berarti Batu Ular, berasal dari legenda tentang seekor naga raksasa yang menjelma menjadi penunggu tanah pesisir selatan Pulau Jawa. Ada yang bilang kalau ular naga tersebut sangat besar. Ekor ular tersebut itu saja ada di pesisir kota Banyuwangi, sehingga tipe ombak di situ yang cenderung 'menyabet' dan berbahaya bagi pengunjung. Sedangkan badan ular tersebut berada di Watu Ulo yang ada di sebelah Pantai Papuma sehingga tipe ombaknya cenderung menggulung dan ganas. Oleh karena itu, Pantai Watu Ulo termasuk daerah terlarang untuk berenang para pengunjung. Dan kepala ular tersebut ada di Kota Puger, sehingga tipe ombak di daerah ini cenderung mencaplok dan juga berbahaya bagi pengunjung.
Selain Pantai Papuma dan Watu Ulo, ada tempat wisata lain di Jember yang masih jarang dibicarakan. Namanya Taman Nasional Meru Betiri atau nama lainnya Bandealit. Lokasinya di Desa Andongrejo Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember. Jaraknya +/- 60 km dari kota. Di sana terdapat banyak tumbuhan [namanya juga taman nasional], khususnya tanaman berkhasiat jamu, juga ada olahraga turun tebing Gunung Sodung, ada Goa Jepang dengan tinggi 20dpl, ada Teluk Meru dan Teluk Bandealit dengan pasir putihnya yang bisa untuk olahraga jet ski, selancar angin, berenang, kano, memancing, dan lain-lain, bahkan perkembangbiakan penyu.
Dulu, saya pernah ke sana. Lagi-lagi di zaman kecil saya, tapi saya masih ingat karena efek perjalanan ke sana yang cukup keras. Jalannya masih berbatu [baca: bergelombang], yang bahkan Anda akan berasa naik perahu padahal naik mobil saking guncangnya. Jadi, jangan sekali-kali membawa mobil sedan untuk ke sana. Dulu saja saya naik ambulan. Hehe.. Tapi bisa disimpulkan, dengan akses jalan yang masih buruk seperti itu, keindahan alami lah yang akan didapat karena belum banyak tangan-tangan usil yang menjamah. Berdasarkan sisa-sisa ingatan masa kecil saya, saya menyimpulkan, Meru Betiri sangat recommended untuk dikunjungi.
indah banget yaa... :D |
Banteng Jawa, jagoan di TN Meru Betiri. Mirip sapi ya?? Hehe.. |
Pantai Bandealit |
Pantai Rajegwesi |
Teluk Damai |
Jembatan di TN |
Selain itu, TN Meru Betiri memiliki potensi satwa dilindungi yang terdiri dari 29 jenis mamalia dan 180 jenis burung. Satwa tersebut diantaranya banteng (Bos javanicus javanicus), kera ekor panjang (Macaca fascicularis), macan tutul (Panthera pardus melas),rusa (Cervus timorensis russa), kucing hutan (Prionailurus bengalensis javanensis), bajing terbang ekor merah (lomys horsfieldii), merak (Pavo muticus), penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu ridel/lekang (Lepidochelys olivacea) dan ajag (Cuon alpinus javanicus). TN Meru Betiri juga dikenal sebagai habitat terakhir harimau loreng jawa (Panthera tigris sondaica) yang langka dan dilindungi. Sampai saat ini, satwa tersebut tidak pernah dapat ditemukan lagi dan diperkirakan telah punah.
Ada lagi objek wisata alam Air Terjun Tancak. Kalau yang satu ini, saya tidak pernah mengunjungi. Jadi, saya beri fotonya saja, yaa.. hehe
Setahu saya, jalan ke air terjun ini juga masih cukup 'menantang' jadi bisa diperkirakan keadaan alamnya masih natural. Air terjun Tancak memiliki ketinggian 82 meter dan debit air 150 meter kubik per detik. Namun, sejak terjadi banjir bandang yang menyerang Desa Suci Panti, tempat keberadaan air terjun ini, pada tahun 2005, jalan satu-satunya menuju air terjun hilang, sehingga jarang sekali wisatawan yang berkunjung.
Sebenarnya masih ada lagi tempat wisata di Jember, tapi lebih bersifat komersil dan banyak campur tangan manusia, sehingga saya malas menulis di sini. Saya beri fotonya saja, yaa...
tempat wisata Rembangan |
trek downhill di Rembangan |
pemandangan sepanjang perjalanan ke Rembangan |
Taman Botani. Katanya sih, ada kolam renang khusus muslimahnya, lho, sekarang :D |
Oh iya, kalo datang di Bulan Agustus [kalau gak salah], biasanya di Jember juga ada acara hiburan yang bagus banget. Judulnya adalah Jember Fashion Carnival, sebuah karnaval dengan kostum unik yang temanya selalu berbeda setiap tahunnya. Jadi ini acara ibarat peragaan busana, yang biasanya unik, dengan catwalk jalan raya yang cukup jauh. Jadi para peserta harus berlenggak-lenggok dan menari di beberapa spot sepanjang jalan. Jadi, acara akan berlangsung dari siang hingga malam. Nih, beberapa gambarnya...
Nah, jadi, sekarang kalau mau liburan di Jember, jadi banyak pilihan kan mau rekreasi dimana? Lumayan, lah, daripada suntuk di Kota Surabaya yang rekreasi mall melulu..Hehe...
Wah, Surabaya, never ending story, mudah-mudahan suatu hari perusahaan menempatkan saya di sana, entah Jember entah Surabaya,,, =)
ReplyDeleteWah indah sekali Jember ya ternyata. Semoga Saya bisa berkunjung ke pantai-pantainya yang indah sekali
ReplyDeleteSalam hangat dari ibukota.
salam!
Delete