Berawal dari obrolan ngalor-ngidul dengan kakak saya, sampai pada topik yang menegangkan [agak lebay] tentang [lagi-lagi] KKN saya. Ceritanya tuh... hmm, rahasia deh, pokoknya menegangkan. Nah, dari situ kakak saya bilang, ada saat tertentu kita harus bisa bermuka dua.
Maksudnya, akan ada suatu saat nanti kita harus bisa 'mengambil hati' seseorang karena kita butuh orang itu. Sedangkan orang itu mau dekat dengan kita karena ada sesuatu dan lain hal yang dia inginkan, padahal hal itu tidak mungkin kita penuhi. Di saat itulah, kita harus bisa bersikap meyakinkan, padahal sebenarnya kita tidak melakukan apa yang dia minta. Paham?
Ada banyak alasan kita harus setuju dengan taktik bermuka dua. Satu, untuk menjaga hubungan kita dengan orang yang bersangkutan, bahkan dengan orang di sekitar kita. Dua, untuk menjaga orang lain supaya tidak 'tersakiti' jika kita terlalu 'jujur'. Tiga, jika permintaan orang ybs benar-benar mustahil untuk dilakukan karena bisa mengganggu orang lain.
Mungkin secara teori, muka dua kedengarannya adalah tindakan yang buruk. Tapi kalau dilihat dari sisi kepentingan-kepentingan seperti di atas, bermuka dua terkadang memang perlu. Menurut saya pribadi sih logis saja. Karena nanti, ketika kita benar-benar terjun di masyarakat, kita tidak akan bisa bekerja sendiri dan kita pasti membutuhkan bantuan orang lain dan [lagi] situasi seperti di atas mungkin akan terjadi.
Jadi menurut Anda, apa bermuka dua itu penting??
-Random Topic Again-
Pentiing...
ReplyDeleteapalagi di dunia kerja.. XD