Sejak kemarin menahan diri untuk tidak membuka blog dan pending menulis tentang sesuatu, tapi begitu saya mendengar potongan kalimat dalam sebuah lagu, langsung saya teringat beberapa hal yang mungkin esensial untuk dijadikan tulisan panjang. Posting kali ini tidak saya beri judul Renungan dalam Lagu karena saya tidak merenungkan satu lagu utuh, tapi hanya menangkap beberapa kata yang mungkin pengartian saya berbeda dengan yang seharusnya. lol
Penggalan lirik lagu Jessie J - Price Tag:
Seems like everybody's got a price
I wonder how they sleep at night
When the sale comes first and the truth comes second
Just stop for a minute and smile
Why is everybody so serious?
Acting so damn mysterious
You got your shades on your eyes and your heels so high
That you can't even have a good time
Everybody look to their left
Everybody look to their right
Can you feel that? Yeah
We'll pay them with love tonight
Entah mengapa, lirik lagu di atas membangkitkan ingatan saya dan pertanyaan saya dari dulu yang sampai sekarang belum terjawab. Pertanyaan saya itu adalah sebenarnya untuk siapa seorang wanita mau tampil cantik?
Dulu, pernah secara kebetulan saya baca-baca komen tentang hal ini di sebuah komunitas di internet dan kebetulan yang komentar saat itu adalah laki-laki (padahal komunitas itu komunitas cewek). Nah si pengomentar ini memberi komentar yang #makjleb sekali dan memaksa saya waktu itu untuk mau tidak mau setuju dengan pendapatnya. Intinya, si cowok ini komen bahwa sebenarnya para wanita berdandan bukan untuk cowoknya, menarik lawan jenis dan alasan-alasan semacamnya. Dia berpendapat bahwa sebenarnya wanita berdandan dan struggle untuk tampil cantik itu sebenarnya untuk persaingan antar sesamanya.
Hidupku berhenti sejenak saat itu #lebay. Tapi pikiran saya terbuka dan saya menjawab BIG YES! Ini untuk saya, lho ya, entahlah para wanita di luar sana berpendapat sama seperti saya dan si cowok pengomentar itu atau tidak. Sejalan dengan ini, lagu Jessie J di atas bilang "Everybody look to their left, everybody look to their right", yang saya artikan kita cenderung untuk melihat kanan-kiri dan tidak mau kalah dengan mereka. Kalau mereka pakai ini terlihat keren, kita pakai itu juga dong biar terlihat lebih keren.
Kemarin, ketika saya mengikuti suatu acara yang isinya memang wanita-wanita saja (ada, sih, laki-laki beberapa), saya lihat mereka semua tampil heboh, pakai ini-itu yang membuat terlihat gaul (walau ada beberapa yang jadi tambah aneh), pada pakai highheels dan item-item fashion lain. Entah bagaimana, saya diyakinkan bahwa semua usaha untuk tampil keren itu memang untuk persaingan antarwanita. Supaya tidak kalah dengan wanita sebelah. Padahal terkadang saya merasa kasihan kepada mereka-mereka yang terlihat 'berusaha' sekali dan jatuhnya malah seperti korban mode. #sigh
Saya kadang bertanya-tanya setiap lihat artis-artis pakai sepatu highheels, rok mini, baju superseksi. Apa mereka nyaman? Pakai highheels setinggi itu, harus berdiri lama, berlari-lari, menari-nari, apa kakinya nggak sakit? Apa karena sudah terbiasa? Tapi seperti yang pernah saya baca di suatu artikel, sebenarnya kaki kita tersiksa dan akan sakit setelah beberapa lama kita memakai highheels. Saya pernah memakai highheels 10 senti selama 6 jam, duduk cuma sebentar-sebentar, dan efeknya kaki saya sakit sekali. Dari situ saya semakin yakin, bahwa benar slogan 'beauty is pain' menjadi pegangan hampir setiap wanita dan itu semua memang untuk persaingan antar wanita itu sendiri.
^,^d mending tampil rapih buat menghargai orang lain:)
ReplyDelete