Orang Sakti: Bisa Bilang "Tidak"

Saya baru saja membaca ulang catatan kuliah umum penuh inspirasi waktu itu dan menemukan catatan "Orang yang sakti itu adalah orang yang berkata tidak". Saya sadar, saya merasa sulit untuk menjawab 'tidak' di segala kesempatan. Sebisa mungkin saya menjawab 'iya', bahkan paling pol saya menjawab 'pikir-pikir dulu, deh' atau 'maaf yaa'. Jarang sekali sepertinya saya secara tegas menjawab 'tidak' untuk sebuah ajakan. Pasti muter-muter dulu bilang ini-itu yang intinya 'saya tidak bisa'. Hehee...

Berarti saya bukan orang sakti, dong? Tapi banyak kok orang tidak sakti di negara ini. Lihat saja di toko, kalau ada yang menawarkan barang, atau brosur sesuatu, biasanya walaupun orang yang ditawari tidak mau, paling tetap berjalan sambil pura-pura tidak melihat, atau hanya tersenyum, atau menerima brosur sambil lalu terus dibuang. 

Terkadang kalau seorang konsumen sudah bertanya-tanya tentang suatu barang kepada shopkeeper kemudian setelah dipikir-pikir lagi nggak jadi beli, konsumen cuma bilang 'kalo gitu ntar saya balik lagi ya mbak. Liat-liat yang lain dulu', atau malah bilang 'ya, minta nota ya mbak, saya mau jalan-jalan dulu' tapi ujung-ujungnya barang tidak diambil/dibayar di kasir. Hehe..

Apa mungkin karena di negara kita ada budaya 'tenggang rasa' yang intinya menjaga perasaan orang lain? Apa  dengan menjawab 'tidak' berarti kita mengecewakan perasaan orang lain? Wah, negara kita ini sopan sekali yaa ternyataa...
Hehehee...

Comments