An Issue About Perfection

Katanya sih, orang Jawa itu nrimo, menerima apa adanya, pasrah. Yaa, maksud saya bukan pasrah yang berdiam diri, tapi pasrah yang menyerahkan segalanya pada Tuhan, mengikuti alur, let it flow...

Is there such a person like that in this world? Accepting you just what you are? Padahal hidup ini menuntut kesempurnaan. Perfection always WIN in any matters in this world! Lihat aja sekarang, sudah banyak teknologi yang membantu manusia menyempurnakan dirinya, misalnya operasi plastik, implan, dan lain-lain. Banyak cara untuk menyempurnakan pekerjaannya, baik secara jujur maupun curang. Orang yang lebih sempurna, selalu lebih diterima daripada yang berkekurangan. Itulah awal dari keberadaan sebuah penilaian. Yang bernilai lebih baik akan menjadi pemenang. See?

Society insist perfection. Anda yang tidak sempurna, akan mengalami seleksi alam. Untuk dapat diterima, mungkin Anda hanya bisa terkungkung di lingkungan tertentu, yang mungkin sama kekurangan denganmu. Atau ada cara lain, menjadikan diri Anda sempurna, bagaimanapun caranya. Toleransi hanya isu zaman sekarang. Buktinya, Anda hidup dalam tuntutan. Menjadikan Anda seseorang yang bukan diri Anda. Menjadi orang lain yang menurut Anda ideal dan diinginkan masyarakat.

Kalimat 'Nothing's Perfect' sekarang hanya slogan. Semuanya berlomba-lomba untuk menghilangkan ketidaksempurnaannya, setidaknya menutupinya di depan manusia lainnya. Karena semuanya tahu, Anda akan lebih dihargai kalau Anda sempurna.

I'm not perfect either. This posting is just.. saying what I'm thinking.. One more random post :)

Comments