Novel vs Film


Akhir-akhir ini semakin banyak saja film yang dibuat based on novel, baik itu ber-genre fantasi, thriller, fiksi, dan lain-lain. Biasanya, film semacam itu disambut penonton dengan antusias, terutama jika novelnya adalah novel bestseller. Film yang based on novel yang saya suka adalah Harry Potter, Lord of the Rings, Twilight Saga, apa lagi yaa? Mungkin ada lagi tapi saya lupa. Ada juga film Indonesia seperti Laskar Pelangi, Perahu Kertas, apa lagi yaa?? Kok jadi blank gini sih kalo lagi diinget-inget?? hehe.. #abaikan

Tapi seriiing banget kejadian, penonton jadi kecewa setelah nonton film. Seringnya sih, banyak komentar ‘waahh, gak heboh seperti di novel!’, ‘wahh, cast-nya gak asik, gak sesuai!’, dan banyak lagi komentar kecewa. Kalau saya, sih, seringnya nonton film yang berdasarkan novel kecewa kalau ada bagian novel yang harusnya ‘heboh’ tapi di-skip, gak diceritain. Selebihnya, saya puas-puas aja, sih.

Menurut saya, film ya film, novel ya novel. Film based on novel, kan cuma inspirasi ceritanya aja yang berdasarkan cerita di novel, gak bisa dibandingin. Syukur-syukur kalo plek banget (yang jarang terjadi), tapi ya bebas aja sih kalo mau dibuat sedikit perbedaan.

Novel, cerita melalui kata-kata yang bisa menimbulkan imajinasi di benak pembaca. Imajinasi yang muncul juga pasti beda-beda per pembaca. Jadi ya wajar aja kalau setelah nonton film yang ternyata ga sesuai ‘bayangan’ kita, timbul sedikit kecewa. Tapi sekali lagi, film dan novel beda. Jadi, men-judge film ga bagus gara-gara gak sama dengan novelnya, menurut saya kurang fair.

Tapi ada lho, film yang (menurut saya, lagi) lebih bagus daripada novel yang ‘mendasarinya’, yaitu Lord of the Rings. Novel pertamanya, yang saya beli zaman SMP, sampai sekarang tidak saya tamatkan. Mungkin cara berceritanya yang ribet dan saya sering lupa cerita halaman sebelumnya. Kalau filmnya sih, bagus bangeet.

Jadi, bagaimana pendapat Anda tentang film yang diadaptasi dari novel?

Regards,

Comments