Kadang aku lebih tepat daripada saya. Di lain waktu, saya lebih benar daripada aku. Entah apa beda antara aku dan saya, namun yang jelas kedua kata itu selalu saya pakai di waktu yang berbeda.
Di sini, dimana yang ada adalah saya, hadirlah seseorang yang diperuntukkan untuk konsumsi publik. Seseorang yang diijinkan untuk dikenali oleh banyak orang. Seseorang yang selalu muncul untuk berinteraksi dengan sekitarnya.
Namun di tempat lain, justru hanya ada aku. Sosok yang bersembunyi di balik bayang-bayang saya. Sosok yang tidak dikenal atau diketahui manusia lain. Mungkin hanya saya yang tahu aku dan sayalah yang menutupi aku. Sedikit orang yang mengetahui siapa sebenarnya aku, tapi cukup banyak orang yang mengenali saya.
Ahh, aku terkadang tersesat di dalam dunia yang ramai ini. Tidak benar-benar tahu apa yang ingin kulakukan. Hmm, yang seharusnya kulakukan, lebih tepatnya. Aku selalu saja bersembunyi di balik saya, seolah-olah hanya saya yang menguasai tubuh ini. Apa karena saya selalu tahu apa yang harus dan tidak harus dilakukan? Setidaknya untuk keperluan melindungi aku?
Saya sungguh egois. Tidak mengijinkan aku untuk muncul. Saya mengingkari apa yang kurasakan, yang kuinginkan. Saya sering bertolak pendapat denganku. Dan saya selalu menang. Aku lebih suka mengalah dan berpikir realistis. Karena memang saya yang benar, yang sesuai tuntutan realita.
Tolooong, selamatkan aku dari saya. Aku tidak hilang, tidak akan pernah. Aku hanya bersembunyi. Hingga saat ini, hanya saya yang bisa menolong. Hanya saya yang peduli. Akankah suatu saat nanti hanya saya yang akan ada? Akankah suatu saat itu akan terjadi? Mungkin akan begitu jika tidak ada lain yang peduli. Lagipula, bagaimana akan peduli jika aku tidak dikenal?
Oke, saya dan aku bingung.. Suatu saat kau akan tahu, apa beda aku dengan saya. Suatu saat...
Gw, kulo, beta ga ikutan? :D saya bukanya untuk formalitas?? dan bahasa EYD?
ReplyDeleteHmm,iya..saya itu bahasa Indonesia yang benar. Gue, kulo, beta, jarang saya gunakan..hehehehe
Delete