Kita dan Orang Tua

Okay, first of all.. Saya bukan orang tua, saya belum punya anak. Cuma yaa saya ingin menulis tentang beberapa hal tentang orang tua dilihat dari sudut pandang saya sebagai anak. Hehehe..

1. Keinginan kita vs keinginan orang tua
Kita semua pasti sudah tahu, bahwa semua orang tua pasti menginginkan hal terbaik untuk anaknya. Tidak ada (kalaupun ada, mungkin tidak banyak :p) orang tua yang ingin menjerumuskan anaknya, membuat anaknya sedih, hidup susah, dan hal buruk lainnya. Memang kadang ada perbedaan antara keinginan kita dengan keinginan orang tua. Sebagai anak, alangkah baiknya jika kita patuh pada keinginan/nasehat orang tua. Bukankah restu orang tua adalah restu Tuhan?

Yeah, kadang memang susah sih.. Kita pengen banget A, tapi orang tua lebih suka B. Kadang-kadang, kita berpikir, 'this is my own life. I know what I want and I'm the one that will live on my choice, not them. So why should they force their decision on me?' Pernahkah Anda berpikir seperti itu? Menurut saya, kalau memang Anda menginginkan sekali suatu hal tersebut dan orang tua Anda menginginkan hal lain untuk Anda, cobalah untuk memberi mereka pandangan Anda tentang hal itu. Tunjukkan pada mereka bahwa pilihan yang Anda buat adalah pilihan yang berdasar dan Anda akan bertanggung jawab penuh atas pilihan Anda. Mungkin dengan begitu, orang tua bisa mengerti apa yang Anda pikirkan dan bisa menilai baik-buruknya. Ingat, di sini saya tidak mengajari untuk melawan orang tua atau menjadi anak pemberontak. Saya hanya menyarankan untuk memberikan pendapat Anda tentang suatu hal, supaya orang tua tahu pikiran Anda. Jangan takut, mengungkapkan pendapat dan keinginan Anda bukan hal yang salah, selama cara yang Anda gunakan baik-baik. Cobalah berbicara baik-baik, tenang, dan cari waktu yang tepat. Hilangkan ego Anda, buka pikiran Anda pada pendapat orang tua Anda.

Dan jika orang tua masih berkata tidak dan meminta kita untuk menerima keinginan mereka, yeah, cobalah jalani. Setidaknya Anda sudah mengungkapkan keinginan Anda. Orang tua berkata tidak terhadap sesuatu, pastilah dengan memikirkan plus-minusnya. Jangan berpikir dengan begitu hidup Anda dalam paksaan orang tua. Selama permintaan orang tua Anda baik, tidak melanggar hukum dan agama, tidak ada salahnya kan Anda jalani. Mungkin memang tidak sesuai dengan passion Anda, tapi cobalah jalani. Mungkin itu yang terbaik.
Begitu pula sebagai orang tua. Pikirkan keinginan putra/putri Anda. Terkadang orang tua tidak tahu apa kesukaan anaknya, passion dan jalan pikiran anaknya. Mungkin orang tua terlalu sibuk bekerja, yang juga demi kepentingan anaknya, sehingga kurang mengikuti perkembangan dan bakat anak. Cobalah buka pikiran Anda sebagai orang tua. Cobalah untuk memahami dulu, apa keinginan anak Anda, mengapa dia menginginkannya, apakah hal itu bermanfaat bagi masa depannya, dan sebagainya. Terkadang Anda cenderung memperlakukan anak seperti bagaimana dulu orang tua Anda memperlakukan Anda (maaf, jadi ribet bahasanya :D ). Cobalah Anda pikirkan, apa positif-negatif dari perlakuan orang tua Anda kepada Anda dulu. Ambillah positifnya, perbaiki negatifnya. Mungkin anak Anda berbeda dengan Anda sehingga perlu diperlakukan berbeda pula. Mengertilah, dengarkan putra/putri Anda, pahami mereka. Seorang anak selalu menaruh harapan pada orang tuanya, sehingga ambillah keputusan yang terbaik bagi mereka.

2. Anak berkata kasar vs orang tua berkata kasar
Sudah hal umum, bahwa seorang anak tidak boleh berkata kasar pada orang tua. Bahkan, dalam agama mengatakan 'ah' saja pada orang tua sudah berdosa. Nah, sebagai anak, kita harus sabar pada orang tua. Seburuk apapun sikap mereka pada mereka, mereka pasti sayang pada kita. Karena orang tua lah kita hidup sampai sekarang, bisa menjadi seperti sekarang. Kadang kita sebal kalau orang tua kita ngomel, marah-marah, menyindir kita, memaksa kita ini-itu, dan lain-lain. Tapi ingat, itu semua demi kebaikan kita. Kadang kita lupa, kita membentak orang tua, membantah perkataan mereka. Minta maaflah, jangan ulangi lagi. Bagaimana bisa kita pantas berkata buruk pada orang tua dan menyakiti hati mereka, padahal kalau mau menghitung, utang kita pada mereka sudah tidak bisa terhitung banyaknya.

Nah, kadang-kadang justru ada orang tua yang bersikap buruk. Kadang membentak, berkata kasar, menyindir  berlebihan sehingga kita sebagai anak merasa sakit hati. Mungkin ada orang tua yang berpikir itu tidak apa-apa, toh anak sendiri. Nah, jangan lakukan itu pada anak Anda. Anda adalah contoh bagi anak Anda. Hal pertama yang dipelajari oleh seorang anak adalah tentang orang tuanya. Sejak dalam kandungan, anak belajar dari Anda.

Selain itu, hal buruk lainnya ketika orang tua suka berkata buruk pada anak adalah anak akan menjadi takut pada Anda. Mungkin di satu sisi, Anda berpikir ini hal baik karena membuat anak menjadi patuh, penurut, tidak berani berbuat macam-macam. Namun, di sisi lain hal ini berakibat sangat buruk dan sifatnya permanen. Anak akan cenderung tertutup, tidak berani mengeluarkan pendapat/ketidaksetujuan terhadap sesuatu pada Anda. Anak juga bisa tidak berkembang potensinya karena takut akan membuat Anda marah. Akhirnya dia kurang percaya diri, pendiam, dan yang terpenting Anda sebagai orang tua tidak bisa dekat dengan anak Anda. Lebih buruk lagi, jika anak akhirnya menemukan 'kebebasan berekspresi' di luar pengetahuan Anda, yang belum tentu baik. Bisa-bisa anak jadi salah pergaulan dan lain sebagainya.

3. Anak iri vs keadilan orang tua
Ketika Anda memiliki anak lebih dari satu, pasti anak-anak Anda memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Bahkan, walaupun dididik dengan cara yang sama, anak-anak Anda biasanya akan tumbuh dengan watak dan kepribadian yang berbeda. Tidak jarang saya melihat orang tua yang memiliki anak-anak dengan kemampuan yang jauh berbeda. Si kakak pandai, si adik kurang pandai; si kakak malas, si adik rajin; dan sebagainya. Jangan beda-bedakan mereka. Jangan memperlakukan satu anak secara 'lebih' dibandingkan anak lainnya. Hal ini tidak baik bagi perkembangan anak. Anak yang diperlakukan 'lebih' biasanya akan manja, dependen, bahkan kurang berkembang karena merasa selalu bisa 'bergantung' pada orang tuanya. Sedangkan anak yang diperlakukan 'kurang' akan minder, tertutup dan merasa selalu 'kalah' dibandingkan saudaranya. Bahkan bisa jadi dia menjadi benci pada orang tuanya, iri kepada saudaranya, yang semuanya bisa berakibat buruk di masa depan.

Kalaupun salah satu anak Anda 'lebih baik' daripada anak yang lain, jangan pernah Anda menjadi lebih sayang padanya daripada saudara-saudaranya, apalagi sampai mengabaikan saudara-saudaranya. Pujilah dia  seperti biasa. Sayangilah anak Anda sama rata, perlakukan semuanya sama istimewa. Mereka semua anak yang punya kelebihan dan kelemahan masing-masing. Jangan manjakan salah satu.

Hmm... Mungkin ada diantara Anda para pembaca yang berpikir saya sok menggurui, bilang ini-itu. Toh saya belum merasakan menjadi orang tua. Toh saya tidak mengerti apa-apa mengenai psikologi anak, perkembangan anak dll. Well, saya memang hanya mahasiswa ekonomi yang belum berkeluarga dan tidak tahu apa-apa mengenai mendidik anak. Tapi di sini saya hanya ingin menuliskan pemikiran saya sebagai anak  yang melihat intrik kehidupan anak-anak (wuzzz...) di sekitar saya. Alhamdulillah orang tua saya adalah orang tua yang baik sekali, selalu mau mendengarkan pendapat anak-anaknya, jarang marah kecuali kalau memang anaknya sedang nakal, dan selalu adil memperlakukan anak-anaknya. Tidak ada yang diistimewakan, semuanya sama. Kalau salah ya ditegur, kalau pinter ya dipuji. Biasa saja. 

Di sini saya hanya menuliskan ketidaksetujuan saya melihat beberapa orang tua  memperlakukan anak-anaknya. Yeah, orang tua juga manusia, terkadang juga melakukan kesalahan. Yang perlu dicatat dan ditanamkan dalam benak kita sebagai anak, ingatlah bahwa semua orang tua pasti sayang pada kita dan selalu menginginkan yang terbaik bagi anaknya. Mungkin ada caranya yang salah, tapi mengertilah, semua itu demi kebaikan kita. Ingatkan mereka pelan-pelan jika memang ingin memperbaiki mereka, jangan sampai menyinggung perasaan mereka. Tetap sayangi dan hormati orang tua. Salah satu pahala yang akan tetap mengalir untuk orang yang sudah meninggal, adalah doa anak-anak sholeh/sholihah. Semoga kita semua menjadi anak yang sholeh/sholihah yaa, amin :)

Best Regards,

Comments

  1. Artikel bagus ci :)
    Wise banget..uda siap jadi ibu kah? Hehe
    Nanti kalo uda jadi ibu harus bisa seperti yg di artikel ya..
    Jangan suka marah sama membeda2kan..kasian anaknya hehe

    ReplyDelete

Post a Comment