Repost: Ayah

Sejujurnya, tulisan ini pernah saya post di note facebook duluuu banget jaman SMA. Entah kenapa, tadi saya scrolling timeline facebook saya, buka-buka note lama, judul ini tertangkap mata saya dan saya ingin post di blog juga. Mungkin banyak diantara kalian yang pernah baca dan sebenernya tulisan ini juga bukan orisinil tulisan saya. Saya sendiri copas punya orang kok. Silahkan bagi Anda yang ingin copas juga, semoga bermanfaat :)

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa yang lagi bekerja diperantauan, ato yang lagi ikut suaminya merantau di luar kota even di luar negeri,ato juga yang lagi sekolah/ kuliah jauh dari kedua orang tuanya akan sering merasa kangen banget sama IBUnya. 

kenapa gak sama Ayah?? 

Mungkin,, karena Ibu yang lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, 
tapi tahukah kamu, jika ternyata Ayah-lah yang mengingatkan Ibu untuk menelponmu? 

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita, membacakan dongeng untukmu, 
tapi tahukah kamu, bahwa sebenarnya setiap pulang kerja, dengan wajah lelah Ayah selalu menanyakan pada Ibu tentang kabarmu dan apa aja yang kau lakukan seharian? 


Saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil...... 

Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. 
setelah Ayah mengganggapmu bisa,Ayah akan melepaskan roda bantu di sepedamu... 

Kemudian Ibu bilang : "Jangan dulu Yah, jangan dilepas dulu roda bantunya" . 
Ibu takut putri manisnya terjatuh lalu terluka.... 

Tapi sadarkah kamu? 
Bahwa Ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA! 


Saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan baru,Ibu menatapmu iba. 
Tetapi Ayah akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang." 

Tahukah kamu, Ayah melakukan itu karena Ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja yang semua tuntutannya akan selalu dapat dipenuhi? 


Saat kamu sakit pilek, 
Ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata, 
"Sudah dibilang! kamu jangan minum air dingin!". 
Berbeda dengan Ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. 
Ketahuilah, saat itu Ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu. 



Ketika kamu sudah beranjak remaja.... 
Kamu mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dengan berkata: "Tidak boleh!". 

Tahukah kamu, bahwa Ayah melakukan itu untuk menjagamu? 
Karena bagi Ayah, kamu adalah sesuatu yang sangatsangat luar biasa BERHARGA.. 

Setelah itu kamu marah pada Ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu. 
sampai Ibu datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah.... 

Tahukah kamu, bahwa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya yang sangat ingin mengikuti keinginanmu, tapi lagi-lagi Ayah HARUS menjagamu?? 


Ketika saatnya seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia.... :') 
Ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..

Sadarkah kamu, kalau hati Ayah merasa cemburu? 


Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu,hingga kamu memaksa untuk melanggar jam malamnya. 
Maka yang dilakukan Ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir... 
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut... 
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Ayah akan mengeras dan Ayah memarahimu.. . 

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Ayah akan segera datang? 
"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Ayah.." 



Setelah lulus SMA, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur. 
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Ayah itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti... 

Tapi toh Ayah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Ayah. 



Ketika kamu menjadi gadis dewasa.... 
Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain . . . . 

Ayah harus melepasmu di stasiun. 

Tahukah kamu bahwa badan Ayah terasa kaku untuk memelukmu? 
Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati . . 
Padahal didalam hati, Ayah ingin sekali menangis seperti Ibu dan memelukmu erat-erat. 

Yang Ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata, "Jaga dirimu baik-baik ya sayang" . 

Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi DEWASA. 



Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu,Ayah menjadi orang pertama yang mengerutkan dahi. 
Ayah pasti akan berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain. 


Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Ayah tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan... 
Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : "Tidak . Tidak bisa!" 

Padahal dalam batin, Ayah sangat ingin mengatakan, "Iya sayang, nanti Ayah belikan untukmu". 
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?? 



Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana. . . 

Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. 
Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang." 


Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Ayah untuk mengambilmu darinya. 
Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin.. 
Karena Ayah tahu..... 

Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti. 


Dan akhirnya.... 
Saat Ayah melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang dianggapnya pantas menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia.... 


Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Ayah pergi ke belakang panggung sebentar, dan MENANGIS????? 

Ayah menangis karena Ayah merasa sangat berbahagia. 
Kemudian Ayah berdoa. 
Dalam lirih doanya kepada Allah,Ayah berkata: 

"Ya Allah, tugasku telah selesai dengan baik.. 
Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik.... 

Bahagiakanlah ia bersama suaminya..." 



Setelah itu Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk... 

Dengan rambut yang telah dan semakin memutih.... 
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya.... 


Ayah telah menyelesaikan tugasnya . . . . . 


Ayah, Papa, Bapak, Ebes, atau Abah kita... 
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat... 
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis... 

Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. . 

Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal . . 

Comments