Chapter 2 - ALAN


Aku memandangi surat berwarna krem di tanganku. ‘Aku sudah tahu, aku pasti lolos,’ pikirku sambil meremas kertas itu dan melemparnya ke sudut kamar. Aku duduk di kamar apartemenku yang kumuh. Sudah tiga bulan aku belum membayar sewa apartemen. Setelah ini, pasti akan aku lunasi biaya sewanya dan segera pindah ke tempat yang lebih baik.

Aku segera bangkit ke kamar mandi dan bersiap-siap untuk ke kantor manajemen artis yang telah meloloskanku di audisinya. Aku memakai kaos dan jeans casual, tidak mau terlihat antusias karena telah lolos audisi. Aku harus membuat mereka merasa merekalah yang membutuhkanku, bukan sebaliknya.
Setelah siap, aku bergegas menuju stasiun bawah tanah. Aku harus mengejar kereta ke arah MoonDale District pukul 9.00. Mungkin aku harus makan siang di sana, karena jadwal registrasi ulang peserta yang lolos audisi baru pukul 1.00 siang nanti.

Gudhiluvia memiliki lima distrik, yaitu Frontera, Smutek, EstrellaFall, MoonDale, dan PhoebusCrater. Frontera adalah distrik pinggiran, lebih sepi daripada distrik tempatku tinggal. Sangat sedikit orang yang tinggal di Frontera, mungkin karena daerahnya yang kurang bersahabat, terdiri dari hutan-hutan dan karang terjal dimana masih banyak hewan buas hidup di sana. Pemukiman penduduk di Frontera didominasi oleh orang-orang miskin yang hidup dengan mencari kayu bakar dan bekerja di pabrik pengolahan limbah di sana. Smutek, seperti juga Frontera, juga merupakan daerah pinggiran, hanya saja daerahnya lebih bersahabat daripada Frontera. Di Smutek, menjadi nelayan atau pedagang ikan menjadi mata pencaharian utama. Dikarenakan Smutek yang berbatasan dengan laut berpantai landai, yang memungkinkan perahu untuk menepi. Setelah Smutek adalah EstrellaFall, distrik yang menjadi pertemuan antara penjual dan pembeli barang murah dan barang mahal. Di sini banyak sekali pusat perbelanjaan, baik untuk kalangan menengah ke bawah hingga kalangan menengah ke atas. Maka sudah pasti, EstrellaFall adalah pusat perbelanjaan terpadat dan terlengkap di Gudhiluvia.

MoonDale adalah bagian dari Kota Gudhiluvia yang menjadi pusat bisnis dan hiburan di kota tersebut. Pemukiman di distrik ini  didominasi oleh para pengusaha dan selebritis tingkat atas Gudhiluvia. Jika di EstrellaFall menjadi pusat jual-beli komoditas, di MoonDale dilakukan manajemen ‘balik layar’ komoditas-komoditas tersebut. Sedangkan PhoebusCrater adalah perbatasan Gudhiluvia dengan kota sebelahnya.

Walaupun MoonDale bisa disebut pusat kota, transportasi umum menuju distrik tersebut bisa dibilang tidak mudah. Hanya ada tiga kali kereta bawah tanah menuju distrik tersebut dari distrik tempatku tinggal, Smutek District, yaitu pagi pukul 8.00, siang pukul 3.00 dan malam pukul 9.00. Bisa jadi karena distrik tempatku tinggal adalah daerah pinggiran di Gudhiluvia, yang jarang sekali orang keluar dari distrik ini atau sebaliknya, menuju distrik ini. Jadi, mungkin pemerintah merasa kurang penting untuk memperbanyak jadwal transportasi umum dari/ke stasiun Smutek.

Aku berjalan cepat di trotoar yang sepi pejalan kaki. Jalan raya pun tidak ramai kendaraan. Sebagian besar penduduk distrik ini sibuk di pelelangan ikan atau pasar sayuran. Jarang yang bekerja di kantor, karena di sini yang disebut kantor hanyalah beberapa barbershop, tempat penukaran mata uang, bank, rumah sakit dan sekolah. Bisa dibayangkan betapa sederhananya kehidupan di distrik ini. Aku sendiri terpaksa memilih tinggal di sini karena hanya di sinilah aku bisa mendapat sewa apartemen yang sangat murah.

Akhirnya aku sampai di stasiun bawah tanah, tepat saat kereta memasuki stasiun. Stasiun itu tampak tidak terlalu sibuk. Hanya terlihat beberapa orang berpakaian seragam kantor yang mungkin akan berangkat kerja di MoonDale atau di stasiun distrik berikutnya, PhoebusCrater. Sebelum MoonDale ada EstrellaFall, distrik yang merupakan pusat perbelanjaan mewah. Di Gudhiluvia, jam kerja dimulai pukul 9.00 ke atas. Hanya beberapa instansi saja yang menetapkan jam kerja lebih awal dari itu, misalnya sekolah yang dimulai pukul 8.00 atau rumah sakit yang buka 24 jam.

Aku, bersama beberapa orang-orang berseragam itu, bergegas masuk ke kereta yang masih kosong. Stasiun ini adalah stasiun kedua, setelah stasiun kereta bawah tanah pertama di Frontera. Aku, seperti orang-orang lainnya, segera mencari sudut yang paling nyaman, karena untuk sampai di MoonDale akan dibutuhkan waktu sekitar dua jam.

Aku melihat pemandangan laut dari kejauhan bergantian dengan rumah pemukiman penduduk yang masih jarang. Hanya sedikit suara terdengar di gerbong ini. Sayup-sayup terdengar obrolan pelan orang berseragam tadi, mungkin membicarakan pekerjaan. Aku tidak peduli. Aku sibuk menyusun rencana karir baruku sebagai artis. Jelas, aku tidak bisa belama-lama menikmati pekerjaan itu. Mungkin hanya dua-tiga film, beberapa iklan dan kesemuanya harus tanpa skandal yang terlalu mencolok, sebelum akhirnya aku harus kembali menarik diri ke masyarakat umum, bersembunyi menghabiskan uang hasil kerjaku selama beberapa tahun sebelum harus mencari pekerjaan lainnya. Ya, aku tidak boleh melakukan kesalahan sedikitpun demi bisa berbaur dengan tenang di dunia ini.

Tiba-tiba aku teringat gadis bergaun hijau saat itu. Jelas dia adalah makhluk Bintang Calvera lainnya. Kalau begitu, besar kemungkinan ada lebih banyak makhluk Calvera yang lari ke bumi ini daripada dugaanku sebelumnya. Apakah gadis itu memiliki keluarga? Dia bahkan tidak mau repot-repot menyembunyikan kekuatannya. Siapakah dia?

Hmm, jika dia lolos audisi ini, hari ini aku pasti akan bertemu lagi dengannya. Mungkin akan ada banyak kesempatanku menggali informasi tentang makhluk Calvera sebentar lagi. Ya, aku harus lebih berhati-hati. Jika gadis itu salah satu seperti ayahku, aku benar-benar harus lebih hati-hati.

Comments